Jumat, 23 Februari 2018

Database Management System

“Database Management System” atau DBMS  yaitu sistem penorganisasian dan sistem pengolahan Database pada komputer. DBMS atau database management system ini merupakan perangkat lunak (software) yang dipakai untuk membangun basis data yang berbasis komputerisasi.

DBMS (Database Management system) ini juga dapat membantu dalam memelihara serta pengolahan data dalam jumlah yang besar, dengan menggunakan DBMS bertujuan agar tidak dapat menimbulkan kekacauan dan dapat dipakai oleh user sesuai dengan kebutuhan..
Basis data bisa dikatakan sebagai tulang punggung dari eksistensi suatu organisasi, karena pada basis datalah tersimpan seluruh catatan-catatan penting perusahaan mulai dari pegawai sampai dengan transaksi-transaksi yang dilakukan.
Basis data yang dibangun harus bisa digunakan berpuluh-puluh tahun tanpa masalah dan mampu menampung data sebanyak-banyaknya.
Oleh karena itu Data Base Administrator  harus TAHU dan PAHAM mengenai bagaimana metode dan praktek untuk mengembangkan suatu basis data dari NOL.


Data Base Administrator Adalah

Individu yang bertanggung jawab untuk mendesain, mengimplementasikan dan memperbaiki basis data suatu organisasi.

Meliputi membangun dan mendesain strategi penggunaan basis data, memonitor dan menjamin performa dan kapasitas basis data dan membuat perencanaan untuk pengembangan di kemudian hari.


Yang Di Lakukan Data Base Administrator :

  1. Menjalankan administrasi harian (mengawasi performa sistem, menjamin suksesnya backup serta membangun dan implementasi rencana disaster recovery)
  2. Mengatur data untuk memberikan pengguna kemampuan mengakses, merelasikan dan melaporkan informasi bagaimanapun bentuknya.
  3. Membuat aturan standar untuk mengatur penggunaan dan pengambilan data oleh perangkat lunak antarmuka serta melindungi data-data penting / rahasia.
  4. Memodifikasi basis data yang ada atau memberitahu programmer dan analis tentang perubahan yang diperlukan.
  5. Menguji program atau basis data, memperbaiki kesalahan dan membuat modifikasi yang diperlukan.
  6. Melatih pengguna dan melayani konsultasi tentang basis data yang dikelolanya.
KESIMPULAN : Menjadi DBA memerlukan kesabaran, ketelitian dan disiplin diri  yang tinggi. 


Mempersiapkan Alat dan Bahan
Seorang DBA harus melengkapi alat dan bahan yang benar sebelum membuat suatu basis data yang sempurna. Alat dan bahan yang dimaksud adalah :
      Menentukan apa yang akan dibuat
      Pengumpulan data
      Metode pengumpulan data
      Mempersiapkan perangkat pendukung yang sesuai
      Pembagian dan penjadualan project

Menentukan Apa yang Akan Dibuat
Penentuan TEMA merupakan titik awal dalam pengambilan langkah-langkah selanjutnya.
Tanpa menentukan TEMA, maka basis data yang akan dibuat menjadi tidak fokus dan bahkan menjadi tidak akan selesai pada waktunya.
TEMA dapat diperoleh saat terjadi pemesanan perangkat lunak (termasuk basis data).

Pada saat pemesan mengutarakan keinginannya, kita (system builder) harus kembali menanyakan secara detail apa yang diinginkan. Contoh :
P. Adit  :           Saya ingin membuat GIS
Agus    :           GIS untuk apa pak?
P. Adit  :           GIS untuk pertanian
Agus    :           Apakah GIS untuk ternak atau ikan atau daerah penghasil padi atau bagaimana ?
P. Adit  :           GIS untuk ternak sapi potong dan sapi perah
Agus    :           Baik pak, besok saya akan bertemu bapak kembali untuk mengumpulkan bahan yang saya perlukan untuk pembuatan GIS nya.

Setelah Agus mengetahui apa yang diinginkan pemesan, Agus menganalisa bahwa terdapat permasalahan yang harus dipecahkan dengan pembuatan aplikasi GIS tersebut.

Keesokan harinya Agus bertemu kembali dengan P. Adit untuk mengumpulkan bahan untuk pembuatan GIS.
Bahan yang dikumpulkan adalah :
  Misal Peta Kabupaten X
  Report data pemilik sapi potong dan perah
  Contoh form pendataan pemilikan sapi
  Wawancara tentang hal-hal yang
            tidak ada form/report nya
  dll

Peta, report, form yang telah diperoleh digunakan untuk :
Aplikasi ber-basis data merupakan aplikasi yang meng-otomasi dan mengoptimasi proses manual yang sebelumnya telah dilakukan. Input dan output sama dengan proses manual, hanya saja semua data disimpan dalam bentuk digital (bukan bertumpuk-tumpuk kertas) dan hanya report yang diperlukan saja yang akan dicetak.

Untuk menjadikan aplikasi berbasis data yang akan dibuat sesuai dengan kondisi yang diharapkan, maka disinilah pentingnya peta, report, form dan hasil wawancara yang telah dikumpulkan.

Dengan contoh data yang dikumpukan, proses pembuatan basis data tidak MENGADA-ADA dan MEMAKSA.

Pengumpulan Data
Semakin MENGADA-ADA dan MEMAKSA =
semakin BANYAK KESALAHAN =
semakin LAMA PEMBUATAN SISTEMNYA =
semakin TIDAK BERGUNA SISTEM ANDA
karena TIDAK SESUAI KONDISI SEBENARNYA.
Pengumpulan data dan informasi sebaiknya terus dilakukan sampai aplikasi siap digunakan. Selain untuk uji coba dengan data terbaru, system builder akan semakin tahu tentang keinginan pemesan.


Terdapat DUA JENIS DATA yaitu :
 DATA PRIMER yang merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lapangan. 
DATA SEKUNDER yang merupakan data yang diperoleh dari pengkajian bahan-bahan pustaka (buku, artikel, hasilk penelitian sebelumnya,dll).
Metode pengumpulan data untuk DATA PRIMER berbeda dengan DATA SEKUNDER.


Metode Pengumpulan Data
Untuk DATA PRIMER, metode yang digunakan adalah :
  Teknik WAWANCARA
  Teknik OBSERVASI / PENGAMATAN
  Teknik PENGAMBILAN SAMPEL
Sedangkan untuk DATA SEKUNDER cukup dilakukan STUDI LITERATUR sebagai metode yang digunakan.

Data yang didapat kemudian di-ANALISA dan di-KONSEP-kan dengan menggunakan PERANGKAT PEMODELAN SISTEM (NORMALISASI, ERD, DFD, FLOWCHART, dll) sehingga menjadi lebih jelas kegunaan dari masing-masing data, jelas keterhubungannya, jelas jenis datanya.
Selanjutnya… Proses pembangunan tabel-tabel basis data sebagai “rumah” bagi data sesuai sample dapat dilakukan tanpa MENGADA-ADA lagi.


Mempersiapkan Perangkat Pendukung yang Sesuai
Untuk menjadikan KONSEP menjadi suatu HASIL KARYA yang BERMANFAAT TINGGI, maka penggunaan perangkat pendukung yang sesuai sangatlah penting.
Di Internet sudah banyak tools-tools yang dapat membantu dalam pengembangan suatu perangkat lunak mulai proses  ANALISA sampai dengan PENGUJIAN.

DBMS (Data Base Management System) : Merupakan perangkat utama untuk mengelola basis data. Biasanya pada DBMS telah terdapat antar muka untuk memanajemen basis data dan data yang ada didalamnya.
Mysql : Mysql Administrator
Ms. SQL Server : Enterprise Manager
Oracle : SQLPlus / iSQLPlus

Bahasa Pemrograman Antar Muka : Merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun antar muka penjembatan antara casual user dengan basis data. Harus dapat melakukan komunikasi dengan DBMS untuk melakukan manipulasi data (SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE) dan harus dapat memunculkan report sesuai permintaan pemesan.
JAVA, PHP, ASP, VB, PERL, PHYTON, C++, GCC, DELPHI, dll

Script Editor : Perangkat lunak yang digunakan untuk menuliskan kode program yang akan di-COMPILE dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Script editor digunakan bila tidak ada editor bawaan dari bahasa pemrograman yang digunakan.
Notepad++, Adobe Dreamweaver, Cool Edit, dll

Text editor : perangkat lunak yang digunakan untuk mencatat progress, hal-hal penting atau dokumentasi yang mencakup apapun proses pengembangan sistem.
Notepad, Wordpad, Kedit, Openoffice Word, dll

Diagram editor : perangkat lunak yang digunakan untuk mempermudah pembuatan diagram yang tidak bisa dilakukan oleh editor biasa.
Ms. Visio, Dia, Power Designer, dll
                                                                                                                                                                
 Perangkat komputer personal (PC) atau komputer jinjing (notebook, laptop, netbook, tablet PC, desknote, dll) beserta Sistem Operasi yang memang mampu untuk melakukan proses compile menggunakan bahasa pemrograman yang digunakan dan kemudian menampilkannya.


Pembagian dan Penjadualan Project
Setelah perangkat pendukung tersedia lengkap, maka dalam suatu tim system developer harus terjadi pembagian  tugas oleh setiap anggota tim.
Contoh untuk tim 5 orang :         
  Pencari, penganalisa data dan perancang (2)
  Database Administrator / database programmer (1)
  Interface builder / interface programmer (1)
  Tester (1)

Setelah terjadi pembagian tugas, maka akan dijadualkan urutan proses pengerjaan project.

Dengan metode-metode yang diulas secara singkat ini maka diharapkan calon system builder atau khususnya calon DBA tidak “TERSESAT” dalam proses menghasilkan suatu sistem (basis data) yang handal dan dapat digunakan puluhan tahun.

Proses pengembangan sistem selengkapnya dapat diperoleh dari Mata Kuliah ANALISA DAN DESAIN SISTEM dan buku pedoman kuliah  ANALISIS DAN DESAIN oleh Prof. Dr. Jogiyanto



Referensi :
Materi mata kuliah Sistem Informasi Geografis semester 4 program study Agroteknologi-Pertanian










Share:

0 komentar:

Posting Komentar

X-Steel - Wait

BTemplates.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Statistik Spasial 2

Apakah spasial Acak? Tougher than it looks to decide! Ø   Fakta: Hal ini diamati bahwa sekitar dua kali lebih banyak orang duduk yang se...