Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis)
Banyak definisi tentang sistem informasi geografis oleh para ahli, tetapi pada dasarnya sistem informasi geografis (GIS) adalah sebuah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan (display) data yang terkait dengan data geografis (permukaan bumi) tergantung kepada 3 (tiga) komponen, yaitu; perangkat keras (hardware) , perangkat lunak (software) dan manusia yang mengoperasikannya (brainware).
Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003 ,Operasi GIS membutuhkan komponen sebagai berikut :
- Orang : yang menjalankan sistem
- Aplikasi : prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data
- Data : informasi yang dibutuhkan dan diolah dalam aplikasi
- Software : perangkat lunak SIG
- Hardware : perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem
Terdapat Perangkat keras dan perangkat lunak
Perangkat keras (Hardware)
•
Alat masukan (input) : scanner, digitizer,
keyboard, mouse, digital pen, CD-ROM dll.
•
Alat pemrosesan : sistem dalam komputer
yang berfungsi menyimpan mengolah dan menganalisis data sesuai kebutuhan,
contoh: CPU, tape drive, disk drive.
•
Alat keluaran (ouput), berfungsi
menayangkan informasi geografis : LCD
monitor, plotter, printer.
Perangkat lunak (software)
•
Program Komputer
•
Intelegensi manusia (brainware)
REMOTE SENSING
Pengertian Remote Sensing
Remote sensing, adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi “tanpa kontak langsung”dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra.
"Tanpa kontak langsun" dapat diartikan secara sempit dan luas.
→Secara sempit artinya tidak ada kontak antara objek dengan analis,
misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi menjadi peta
distribusi temperatur permukaan pada saat perekaman.
→Secara luas artinya kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas “ground
truth”, yaitu pengumpulan sampel lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan
melalui interpolasi dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas dan pada
kerincian yang lebih tinggi.
a. Satelit Telekomunikasi diantarannya yaitu Satelit Palapa B1 dan satelit Palapa B2
b. Satelit Observasi sumber daya alam yaitu Satelit Lansat, SPOT, SAR1, SAR2, JERS1
c. Satelit NOAA, GSM, GPS
Penginderaan Jauh dan Teknik - Teknik SIG
- Sensor Penginderaan Jauh mengumpulkan data daerah tertentu à spektrum elektromagnetik
- Data penginderaan jauh lahan dan berbagai produk ortofoto digital
- Data Landsat yang ada dapat digunakan secara Free
- Buku + Publikasi menyediakan diskusi rinci berbagai sensor dan analisis yang telah/sedang
digunakan dalam penginderaan jauh.
- Aktifitas perekaman, pengamatan dan pemahaman (sensing) objek
atau kejadian di tempat yang
jauh (remote).
- Sensor secara tidak langsung kontak dengan objek atau kejadian yang
diamati.
- Secara normal radiasi gelombang elektromaknetik digunakan sebagai
pembawa informasi
- Keluaran dari sistem penginderaan jauh biasanya sebuah foto yang
menggambarkan scene yang
diamati
- Analisis gambar (image) dan interpretasi diperlukan untuk memastikan
informasi yang berguna.
- Ilmu dan teknologi pencarian informasi tentang permukaan bumi (daratan
dan lautan) dan
atmosfer menggunakan sensor yang dipasang di pesawat udara
(kapal terbang atau balon) atau
bentuk dasar pesawat ruang angkasa (satelit dan
pesawat ulang alik).
Tergantung pada skup, penginderaan jauh dapat dibagi menjadi :
- Satelit penginderaan jauh (bentuk dasar satelit yang digunakan),
- fotografi dan fotogrametri (ketika foto-foto yang digunakan dari penangkapan cahaya tampak),
- termal penginderaan jauh (ketika bagian termal spektrum inframerah digunakan),
- radar penginderaan jauh (ketika panjang gelombang mikro digunakan), dan LiDAR pengindraan jauh (ketika pulsa laser yang dikirim ke tanah dan jarak antar sensor dan tanah diukur berdasarkan pada waktu masing masing pulsa kembali.
Rentang aplikasi penginderaan jauh termasuk :
Arkeologi, Pertanian, Kartografi, Teknik Sipil, Meteorologi, dan
Klimatologi, Studi-studi Kelautan, Tanggap Darurat, Kehutanan, Geologi, Sistem
Informasi Geografi, Kebencanaan, Penggunaan Lahan, dan Penutupan Tanah, Bencana
Alam, Oseanografi, Sumberdaya Air, dan sebagainya.
Bentuk penginderaan jauh (PJ) :
- PJ pasif à memanfaatkan energi pantulan dari radiasi gelombang elektromagnetik atau menyerap energi dari bumi, seperti kamera dan detektor inframerah panas
- PJ aktif à mengirim energi mereka keluar dan mencatat bagian pantulan dari energi permukaan bumi, seperti sistem pemotretan radar.
RADIASI ELEKTROMAGNETIK
Radiasi
elektromagnetik adalah bentuk energi dengan sifat gelombang, dan sumber
utamanya adalah matahari.
Spektrum Elektromagnetik à Perjalanan energi sinar matahari dalam
bentuk gelombang pada kecepatan cahaya (dinyatakan c = 3.108 ms-1).
Ciri pokok gelombang elektromagnetik :
- Panjang gelombang ( l ) adalah jarak antara dua puncak gelombang
- Frekuensi ( m ) adalah jumlah getaran sempurna per detik.
- Hubungan cepat rambat ( c), panjang gelombang, frekuensi adalah : C = 1. m
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tenaga matahari sampai kempermukaan bumi adalah:
1. Waktu (jam atau musim)
Faktor waktu berpengaruh terhadap jumlah
energi matahari yang sampai ke bumi. Siang hari jumlah tenaga yang diterima lebih
banyak dibandingk pagi.
2. Lokasi
Lokasi berkaitan dengan posisi terhadap
lintang geografi dan terhadap permukaan laut. Di daerah khatulistiwa jumlah
tenaga yang diterima lebih banyak dari pada daerah lintang tinggi.
3. Kondisi cuaca
Cuaca mempengaruhi adanya hambatan di
atmosfer. Saat cuaca berawan jumlah tenaga yang diterima lebih sedikit dari
pada saat cuaca cerah.
Citra Foto : gambaran yang dihasilkan
sensor kamera dibedakan berdasarka Spektrum Elektromagnetik yang digunakan,
terdiri
- Foto ultra violet : foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultra violet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer.
- Foto ortokromatik : foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 - 0,56 mikrometer).
- Foto pankromatik : foto yang dengan menggunakan spektrum tampak mata
- Foto
infra merah : terdiri dari foto warna asli (true infrared photo) yang dibuat
dengan menggunakan spektrum infra merah dekat sampai panjang gelombang
0,9 mikrometer hingga 1,2 mikrometer dan infra merah modifikasi (infra merah
dekat) dengan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan saluran hijau.
Keterbatasan data PJ umumnya dapat mempengaruhi analisis:
- Faktor resolusi : spasial (ukuran piksel), spektral, tempral (frekuensi pengumpulan), radiometrik (umlah bit), dan geometris.
Data yang dikumpulkan oleh sistem Pengindraan Jauh dapat ;
- Dalam format analog yang lain (cetakan foto udara atau data video)
- Format digital (matrik angka dari nilai kecerahan “brightness value” Ã berhubungan dengan rata-rata ukuran radiasi dalam sebuah pixel gambar).
- Resolusi Spasial (Spatial resolution) Ã ukuran jarak minimum antara dua objek yang akan kita abaikan untuk diferensiasi dari satu ke yang lain dalam sebuah gambar.
- Resolusi Spektral (Spectral resolution) Ã mengarah ke jumlah dan ukuran dari band yang mampu di rekam.
- Resolusi Radiometrik (Radiometric resolution) Ã kepekaan dari sensor untuk cahaya masuk, Ã berupa banyak perubahan cahaya yang harus ada pada sensor sebelum terjadi perubahan nilai kecerahan
- Resolusi Temporer (Temporal resolution) Ã mengarah ke jumlah waktu yang dibutuhkan sensor untuk kembali ke lokasi pencitraan sebelumnya.
Demikian pemaparang tentang Remote Sensing dan Sistem Informasi Geografis yang bisa saya sampaikan, dan materi ini saya dapatkan dari mata kuliah Sistem Informasi Geografis semester 4. Apabila terdapat kekurangan atau lebihnya saya mohon maaf.
0 komentar:
Posting Komentar